1 September 2013

Paralayang
(Paragliding) adalah olahraga terbang bebas dengan menggunakan sayap kain
(parasut). Olahraga ini lepas landas dari sebuah lereng bukit atau gunung
dengan memanfaatkan angin. Salah satu acara dalam Bulan Berkunjung Jember tahun
2013 yaitu diadakannya kompetisi Paralayang yang dilaksanakan di daerah
Mumbulsari. Para pilot paralayang lepas landas dari Gunung Mandigu. Untuk
menempuh ke atas bisa menggunakan ojek yang banyak disediakan masyarakat
sekitar. Saat itu saya naik ke tempat Launching
(istilah yang digunakan para atlet untuk menyebut tempat lepas landas) dengan
naik ojek seharga Rp.20.000 (berarti naik-turun total seharga Rp.40.000). Sebenarnya
bisa dilalui dengan motor biasa, tapi berhati-hatilah, kasian si motor kalau
tidak biasa, bisa-bisa tidak bisa pulang dengan tubuh motor yang utuh karena
jalan untuk ke tempat Launching terus menanjak dan sangat sempit, hanya cukup 1
motor lewat. Jadi ketika papasan dengan motor lain di arah yang berlawanan,
salah satu harus mengalah untuk memberikan jalan secara penuh. Menarik sekali
saat naik ojek ke gunung (baru pertama kali naek gunung dengan ojek) karena
pemandangannya membuat kita menjadi orang yang paling tinggi di Jember, yah
walaupun ketika naek ojek harus banyak-banyak berdoa karena samping kanan atau
kiri adalah jurang dan tukang ojeknya menyetir seperti lewat di jalan yang
sangat lebar. Awalnya sih takut, tapi lama-kelamaan seru juga.
Pemandangan yang bisa dilihat dari Gunung Mandigu
Inilah paralayang di langit Jember
Setelah itu, dibawah sana, di sebuah lapangan sudah
ditentukan panitia sebagai tempat pendaratan (landing). Setelah Landing, mereka
akan mengemasi lagi parasutnya dan naik ke tempat Launching lagi untuk
melakukan Take Off sebanyak 4 kali.
Saat saya bertanya kepada beberapa peserta, kebanyakan mereka
berasal dari daerah Jawa Timur dan ada 1 orang yang berasal dari Polandia.
Menurut penuturan mereka, teman-temannya banyak yang mengikuti kompetisi
paralayang di Danau Toba yang diadakan seminggu kemudian setelah acara ini.
Gunung Mandigu juga baru-baru saja digunakan sebagai tempat
lepas landas Paralayang. Kata salah satu peserta, para atlet paralayang
mempunyai komunitas sendiri, dimana ketika menemukan tempat baru, maka mereka
juga lah yang menentukan tempat tersebut layak sebagai tempat lepas landas atau
tidak. Saya kurang mengerti kapan lebih tepatnya gunung ini sudah dijadikan
tempat lepas landas. Menurut penuturan warga sekitar, setiap tahun biasanya
diadakan kompetisi sebanyak 3 kali di tempat tersebut dan acara ini merupakan
kompetisi yang kedua kalinya. Semoga saja, kompetisi seperti ini, rutin
dilakukan setiap tahunnya.
.. kerem fotox nya :D
BalasHapusBaguss kak
BalasHapusTerbuka untuk umum?
BalasHapusMas mau tanya dong... Harga naik paralayangnya berapa???
BalasHapus