Sabtu, 24 Agustus 2013

Para Nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Puger

9 Januari 2011
Saat itu saya dan ketiga teman UKM Kesenian Jember bermain ke TPI Puger untuk observasi cara berpakaian nelayan dan bagaimana kebiasaan mereka untuk naskah (yang saya sudah lupa judulnya apa karena penggarapannya tidak dilanjutkan :D).
Di tempat ini, selain ada TPI juga ada sebuah pulau yang bernama Pulau Kucur. pulau tersebut hanya bisa dilalui dengan menggunakan perahu dari TPI. Di sana banyak terdapat monyet dan juga ada kolam pemandian yang airnya berwarna coklat gelap. Saya lebih senang menyebutnya sebagai Pulau Monyet karena begitu banyaknya monyet yang terdapat disana juga kita bisa dengan mudah berinteraksi dengan mereka secara dekat.


kita harus naik perahu untuk sampai ke Pulau Kucur
Selain mencoba menginjakkan kaki di Pulau Kucur, saya dan teman-teman juga tidak lupa kepada tujuan awal untuk mengobservasi kehidupan nelayan disana. Para nelayan disana selalu menggunakan penutup kepala, baik dengan menggunakan kaos ataupun topi untuk melindungi dari panasnya matahari yang luar biasa panasnya. biasanya para nelayan laki-laki menggunakan celana yang sangat pendek agar terhindar dari basah saat mereka turun dari perahu ke pasar. Bahkan juga banyak nelayan laki-laki yang hanya menggunakan celana dalam.
                                          



Setelah mendapatkan ikan, para nelayan ini pergi ke pasar untuk menjual ikan-ikannya. Disana ikan-ikannya serba fresh karena langsung dijual.


Selain para nelayan juga disana yang tidak kalah mencuri perhatian saya adalah kucing. Yah disana banyak kucing yang gendut-gendut. Mungkin karena memang disana surganya kucing mungkin yah karena ikan begitu melimpah disana dan si kucing tinggal menentukan pilihan mau makan jenis ikan apa hari ini.