Selasa, 10 September 2013

Kesenian Tradisional Jaranan Campursari

Hari itu saya berniat untuk melihat pertandingan kasti di alun-alun Jember dan ternyata dalam acara pembukaan pertandingan tersebut, panitia sengaja mengundang kesenian tradisional jaranan campursari. Komunitas jaranan yang bernama Sinar Budaya dengan pimpinan Bapak Darsia dan Bapak Abd.Gani ini menghibur penonton dengan berbagai atraksi. Dimulai dengan tarian beberapa orang yang membawa kuda-kudaan dengan diiringi musik yang secara langsung dimainkan dengan menggunakan alat musik tradisional seperti gendang, gong, dan gamelan. Setelah mempersembahkan tari-tarian tersebut, mereka lalu melakukan ritual untuk memasukkan roh kepada penari-penari tersebut. Kemudian mereka melakukan atraksi memakan lampu, ngelupas kelapa dengan giginya, dan memecut badannya sendiri, tentunya mereka melakukan dalam keadaan tidak sadar karena telah kerasukan roh. Ada juga yang dipecut oleh orang lain yang kalau saya lihat seperti pawang dari roh yang dimasukkan ke badan penari-penari tersebut. Pemain-pemainnya merupakan lelaki semua, bahkan termasuk pemain alat musiknya pun tidak ada yang wanita. Saya juga tidak begitu paham perbedaan jaranan campursari dengan jaranan lainnya atau mungkin semua jaranan juga sama bentuk penampilannya seperti yang saya lihat.







Setelah melakukan atraksi, para penari-penari tersebut disadarkan kembali setelah kemasukan roh.


Sebenarnya saya tidak terlalu paham mengenai jaranan campursari (kecuali yang saya tahu dari mbah google), mungkin kalian bisa saling share apa yang kalian ketahui tentang jaranan. Hargai dan lindungi kesenian tradisional agar tidak kehilangan lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar